Musi Rawas,- Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia menetapkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp139,4 triliun. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian, memperkuat ekonomi pedesaan, serta mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
Demikian disampaikan Pendamping Desa (PD) Kecamatan STL.Ulu Kabupaten Musirawas, Gunawan dihadapan Kelompok Penerima Manfaat (KPM), di aula Kantor Desa Sukamerindu, Jumat (13/12/2024).
Gunawan menjelaskan, UU nomor 62 tahun 2024 tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) Tahun anggaran 2025 pasal 14 ayat 5, dan 6 mengatur tentang penggunaaan Dana Desa.
Salah satu poin pasal itu menyebutkan, pemberantasan kemiskinan menjadi fokus utama dalam penggunaan Dana Desa tahun 2025. Didalamnya disebutkan Pemerintah telah menetapkan paling tinggi 15% dari Dana Desa harus dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
"Ini artinya BLT Dana Desa tetap bergulir hanya saja terjadi pengurangan jumlah KPM yang sebelumnya 25% dari pagu anggaran DD perdesa,"jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, alokasi dana desa tahun anggaran 2025 akan dipergunakan untuk mendukung program katahanan pangan. Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. "Jadi, tahun 2025 dana desa akan diarahkan untuk mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui pembangunan lumbung pangan desa, serta penguatan sektor peternakan yang menjadi fokus penggunaan dana desa."
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian, memperkuat ekonomi pedesaan, dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan, yang lagi-lagi diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,"papar Gunawan.
Bukan itu saja, tambahnya, Dana desa juga akan dimanfaatkan untuk mendukung program pembangunan berbasis padat karya tunai dengan penggunaan bahan baku lokal, penanganan Stunting serta pemanfaatan teknologi dan informasi dalam rangka percepatan implementasi desa digital.
"Jadi, poin penting kita adalah BLT-Dana desa masih bergulir hanya saja jumlah KPM-nya yang berkurang dari 25% menjadi 15%. Dan diantara sasaran penting penggunaan dana desa tahun 2025 adalah penguatan ketahanan pangan sarta pemberantasan kemiskinan seperti pemberian Bantuan langsung Tunai Desa, dan tentu kedua program ini tetap menjadi prioritas,"imbuhnya.
Dan secara keseluruhan, desa-desa di wilayah Kecamatan STL.ULu telah melaksanakan penyaluran BLT-Dana desa tahap akhir tahun anggaran 2024 sebanyak 3 bulan.
"Iya sebanyak 12 Desa dikecamatan STL Ulu telah selesai menyalurkan BLT dana desa tahap akhir 2024, total penerimaannya 632 KPM,"kata Gunawan menutup. (Fzn)